Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sebelumnya kembali lagi bersama saya Moh Febri Nurdiansyah dari kelas Xl TKJ 2, Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang cara konfigurasi dns server pada debian 10.Konfigurasi DNS server pada Debian 10 adalah proses pengaturan layanan DNS (Domain Name System) menggunakan perangkat lunak server DNS seperti BIND9 (Berkeley Internet Name Domain). DNS server berfungsi untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (seperti example.com
) menjadi alamat IP yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi melalui jaringan.. Semoga tutorial ini bermanfaat dan memudahkan teman-teman dalam memahami langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Apache. Mari kita simak!
Pengertian DNS Server
DNS server berfungsi sebagai "buku telepon" internet. Saat pengguna memasukkan nama domain di browser, DNS server bekerja di belakang layar untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Proses ini dikenal sebagai "DNS resolution".
Kelebihan DNS Server
Kemudahan Akses: Pengguna tidak perlu mengingat alamat IP yang kompleks; cukup mengingat nama domain yang lebih mudah.
Efisiensi Pengelolaan Jaringan: Memungkinkan pengelolaan domain dan subdomain dalam skala besar dengan lebih mudah.
Skalabilitas: DNS dirancang untuk menjadi sistem yang sangat terdistribusi dan skalabel. Ini berarti dapat menangani banyak permintaan dalam waktu singkat dan terus berkembang seiring pertumbuhan internet.
Redundansi dan Keandalan: Sistem DNS global memiliki banyak server yang tersebar di seluruh dunia. Jika satu server gagal, server lain dapat menangani permintaan, meningkatkan keandalan layanan.
Keamanan Tambahan dengan DNSSEC: Beberapa DNS server dapat mengimplementasikan DNSSEC (DNS Security Extensions) untuk memberikan otentikasi data DNS dan memastikan bahwa data tersebut tidak dimanipulasi.
Kekurangan DNS Server
Rentan Terhadap Serangan: DNS server dapat menjadi target serangan, seperti DDoS (Distributed Denial of Service), DNS spoofing, dan cache poisoning. Serangan ini dapat mengganggu akses ke situs web atau mengarahkan pengguna ke situs palsu.
Pemeliharaan dan Pengelolaan: Mengelola DNS server yang kompleks memerlukan sumber daya dan keterampilan khusus. Konfigurasi yang salah dapat menyebabkan downtime atau masalah resolusi domain.
Propagation Delay: Saat perubahan dibuat pada catatan DNS, butuh waktu (propagation delay) untuk perubahan tersebut menyebar ke seluruh server DNS di internet. Ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga 48 jam, tergantung pada TTL (Time to Live) yang diatur.
Ketergantungan pada Infrastruktur Lain: DNS server sangat bergantung pada infrastruktur jaringan lainnya. Jika terjadi masalah pada jaringan atau konektivitas, DNS server mungkin tidak dapat diakses atau melayani permintaan.
Keterbatasan pada Manajemen Cache: DNS resolver sering menggunakan caching untuk meningkatkan kecepatan pencarian. Namun, cache ini bisa berisiko menjadi usang (outdated) atau terkena serangan cache poisoning jika tidak dikelola dengan baik.
Secara keseluruhan, DNS server adalah komponen penting dari jaringan internet yang menyediakan cara yang efisien untuk mengakses sumber daya dengan nama domain yang mudah diingat, meskipun memiliki beberapa kelemahan yang perlu diatasi dengan langkah-langkah keamanan dan manajemen yang tepat.
Langkah-Langkah Konfigurasi DNS Server pada Debian 10 :
→ lalu masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk menyetting IP address. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
→ Masukkan file ISO DVD 2 ke Debian, dengan cara pilih Piranti lalu Dive Optik dan masukkan file DVD 2 nya.
→ Ketikkan perintah "apt-cdrom add", setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter.
→ Install bind9 dengan perintah "apt install bind9 dnsutils". Jika ada pertanyaan "y/n" klik "y" kemudian enter.
→ Jika diminta memasukkan DVD 1, masukkan file ISO DVD 1 nya ke Debian.
→ Dan jika diminta memasukkan DVD 2, masukkan file ISO DVD 2 nya ke Debian.
→ Masukkan perintah "dpkg -l bind9", lalu cek jika ada tulisan "ii bind9" berarti berhasil terinstall (cek panah merah). Lalu keluar kembali dengan cara klik CTRL C.
→ Lalu masuk ke directory bind dengan perintah "cd /etc/bind" dan ketik "ls" untuk mengecek file nya.
→ Membuat file forward, dengan cara copy file.db.local dengan perintah "cp db.local db.febri" untuk nama file baru nya bisa kalian sesuaikan. Dan juga ketik "cp db.127 db.211" untuk nama menyesuaikan oktan pertama IP kalian, karena IP DNS saya disini 211.20.24.7 maka saya pakai 211.
→ Lalu masukkan perintah "nano db.febri" untuk konfigurasi file.
→ Untuk localhost kalian ubah sesuai domain kalian contoh : ( febri.com )
→ Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter. Lalu ketikkan "nano db.211".
→ Lalu kalian konfigurasi seperti tadi, pada 1.0.0 kalian ubah menjadi oktan terakhir IP kalian, ( 211.20.24.7 ) maka saya isi 7. Jika sudah konfigurasinya kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
→ Ketik "nano named.conf.default-zones" untuk mengedit file.
→ lalu kalian scrol sampai bawah dan kalian masukkan printah seperti di bawah.
→ Lalu kita edit file resolv nya dengan perintah "nano /etc/resolv.conf". Jika sudah konfigurasinya kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
→ Kalian ubah nameserver sesuai IP Server kalian , dan ubah search menjadi "febri.com"
→ Ketik cd untuk kembali.
→ Ketikkan perintah "apt install apache2" untuk melakukan instalasi, dan jika ada pertanyaan "y/n" ketik Y dan Enter.
→ Jika diminta memasukkan DVD 1, masukkan file ISO DVD 1 nya ke Debian, dengan cara pilih Piranti lalu Dive Optik dan masukkan file DVD 1 nya lalu klik enter.
→Masukkan perintah "dpkg -l apache2", lalu cek jika ada tulisan "ii apache2" berarti berhasil terinstall.
→ Ketik "cd /etc/apache2/sites-available/" untuk masuk ke direktori apache2 dan ketik "ls" lalu cek direktori nya.
→ Ketikkan "cp 000-default.conf febri.conf" untuk febri.conf bisa kalian ganti dengan nama kalian, lalu ketik "ls" untuk melihat apakah file nya sudah terdeteksi.
→ Masukkan perintah "nano febri.conf" untuk masuk ke direktori.
→ Pada webmaster@localhost kalian ganti menjadi gmail kalian, contohnya "ServerAdmin febri02@gmail.com" jika sudah bisa kalian simpan klik CTRL X, klik Y lalu enter.
→ masukkan perintah "a2dissite 000-default.conf" untuk menonaktifkan file default web tadi.
→ Lalu aktifkan file kita dengan perintah "a2ensite febri.conf".
→ Ketikkan "cd /var/www/html/" untuk pindah ke direktori html dan ketik "ls" untuk mengcek direktori nya.
→ lalu ketik nano index.html,lalu edit sesuai kalian.
→ Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y lalu enter, dan restart apache2 nya dengan mengetikkan perintah "/etc/init.d/apache2 restart" dan pastikan muncul tulisan OK.
→ Lalu ketik cd untuk kembali.
→ Lalu ketikkan "nslookup 211.20.24.2" dan "nslookup ardi.com".
→ Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya. Dan untuk DNS Server nya kalian masukkan juga IP Debian kalian.
→ Kemudian kalian masuk ke CMD untuk ping IP Debian nya, lalu kalian ketikkan "nslookup 211.20.24.7" dan "nslookup febri.com".
→ Lalu kalian buka browser kalian dan ketikkan IP Server Debian tadi "211.20.24.7".
→ Dan ketikkan juga domain kalian tadi "febri.com".
Terima kasih telah mengikuti panduan ini mungkin hanya ini saja tutorial yang bisa saya jelaskan yaitu Konfigurasi DNS server pada Debian 10 menggunakan BIND9 memungkinkan pengelolaan resolusi nama domain secara efisien dan aman. Dengan mengikuti langkah-langkah instalasi dan konfigurasi yang tepat, kita dapat memastikan server DNS berfungsi optimal. termasuk menjaga keamanan dan integritas sistem untuk mencegah potensi ancaman. Semoga ilmu ini bermanfaat dan dapat diterapkan dengan baik. waalaikumsalam wr. wb.
Komentar
Posting Komentar